Ketua Team NAWACITA Indonesia Ruri Jumar Saef : Siap Transformasi Menjadi Team ASTACITA Indonesia

Ruri Jumar Saef, Ketua Tim NAWACITA Presiden Jokowi (baju putih), saat di wawancarai Dewan Redaksi TBO Alhideman [bawah], Logo Tim NAWACITA [atas kiri], Logo Tim ASTACITA [kanan atas]

TBOnline, JAKARTA ¦ Ruri Jumar Saef, team keluarga Presiden Jokowi, yang sejak 2014 hingga 2024 dikenal di kalangan media nasional sebagai Ketua Team Nawacita Presiden Republik Indonesia Ir.H. Joko Widodo, siap mendukung program ASTACITA lanjutan dari program NAWACITA yang akan disempurnakan menjadi visi dan misi Calon Presiden Jenderal (Purn) Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini unggul 62 % berdasarkan hitung cepat quick count, hal ini disampaikan langsung Ruri dihadapan relawan pendukung pemenangan pilpres 2024-2029 Prabowo-Gibran, Kamis (15/2/24).

Ruri Jumar Saef adalah salah satu konsultan profesional di bidang perencanaan teknis dan hukum yang terlibat langsung sejak 2014-2024 dalam menjalankan visi dan misi program Nawacita Presiden Ir. H. Joko Widodo. Ruri bekerja di lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya untuk daerah tertinggal dan rawan konflik dengan membantu membuat perencanaan teknis serta menyerap dan mendengar langsung informasi dan menginformasikan pada media nasional tentang capaian implementasi program Nawacita.

Bacaan Lainnya

Ia juga dikenal sebagai Ketua Relawan Nusantara Bersatu Kawasan Indonesia Bagian Timur, seperti Kalimatan, Sulawesi, Maluku dan Papua, dalam mendukung pemenangan Presiden Jokowi untuk 2 periode, yang bersama adik sepupu Presiden Jokowi yaitu Joko Daryanto, sudah malang melintang melintasi Sabang sampai Merauke, Morotai sampai Miangas menjalankan visi dan misi Presiden Jokowi.

Pengalaman sebagai Ketua Team Nawacita Presiden Ir. H. Joko Widodo dan dengan basic sebagai konsultan perencana teknis yang selalu bersentuhan dengan masyarakat petani dan nelayan miskin di daerah terpencil dan rawan konflik sejak tahun 2007 di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi fondasi yang kuat dalam menjalankan program lanjutan NAWACITA yang bertransformasi menjadi ASTACITA untuk mewujudkan Indonesia Emas 2024. 

“Dalam menjalankan amanah sebagai Team Nawacita Presiden Republik Indonesia atau Team Keluarga Presiden Jokowi tentu sangatlah berat dan penuh tantangan. Karena kita harus melakukan sosialisasi, konsolidasi dalam percepatan implementasi program Nawacita Presiden Jokowi dalam bingkai team keluarga Presiden Jokowi, sehingga sudah tentu harus menjaga harkat dan martabat. Apalagi dalam menjalankan tugas tersebut tanpa menggunakan anggaran dan fasilitas negara. Namun alhamdulillah semua target berjalan dengan baik, walaupun masih banyak kekurangan untuk dapat disempurnakan selanjutnya dalam program ASTACITA,” kata Ruri.

Menurutnya, tantangan yang paling berkesan adalah percepatan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan cetak sawah baru di wilayah Pegunungan Arfak Papua Barat, Pegunungan Tengah Papua meliputi wilayah Kabupaten Deyai, Kabupaten Degeyai, Kabupaten Paniai dan Kabupaten Intan Jaya. Termasuk dalam penyelesaiaan konflik lahan antara masyarakat adat Papua Ondofolo dan Ondoafi yang berhadapan dengan Pemerintah Provinsi Papua di Jayapura yang memakan waktu 30 tahun.

“Selain itu, yang paling saya ingat adalah upaya kriminalisasi pada bulan November tahun 2021 di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, saat saya di undang masyarakat Desa Urai untuk membantu penyelesaian konflik lahan seluas 2800 hektar yang akan habis HGU nya di tahun 2023. Masyarakat di 5 desa memerlukan lahan tersebut karena desa mereka akan hilang terkena abrasi air laut. Setelah kunjungan tersebut malamnya saya di datangi petugas Kepolisian Polda Bengkulu dengan jumlah yang sangat banyak, dan dinyatakan telah melanggar Prokes Covid 19 dan juga telah melakukan penipuan dan pemalsuan identitas. Sungguh luar biasa pemberitaan media lokal memframing saya adalah staf khusus presiden gadungan dan ketua nawacita presiden gadungan. Upaya untuk menjadikan saya sebagai pelaku tindak pidana kejahatan dilakukan oknum polisi Polda Bengkulu tersebut dengan menggunakan berbagai cara mengintimidasi masyarakat petani dan nelayan Desa Urai untuk membuat laporan polisi terhadap saya sebagai pelapor, hal ini saya ketahui karena vidio dan rekaman oknum polisi itu diserahkan kepada saya, di tambah lagi saya mendapatkan surat permohonan pencabutan polisi dari masyarakat yang di intimidasi untuk melapor dan juga mendapatkan surat permohonan maaf dari masyarakat desa, selanjutnya surat diserahkan kepada penyidiknya dan tetap tidak menanggapi dengan baik. Proses dan prosedur hukum yang salah tetap mereka jalankan, dan berkata ini adalah perintah pimpinan dan bapak harus tahu lawan bapak adalah orang yang sangat berkuasa di Bengkulu, karena dia adalah pengusaha tambang batubara dan emas ilegal, hal semacam ini lah yang banyak dijumpai masyarakat di desa. Namun alhamdulillah, semua proses dapat kita lewati dengan baik,” kenang Ruri. 

Melawan oligarki yang menggunakan kekuatan dan kekuasaan oknum aparat kepolisian dan oknum pejabat daerah yang menghalalkan segala cara untuk dapat menjajah saudara sebangsa tentu perlu dilawan dan cara melawan mafia tanah, mafia hukum, dan mafia tambang perlu dukungan langsung presiden seluruh rakyat Indonesia, karena mafia ini punya segala cara untuk dapat melemahkan hukum.

“Di periode awal 2014 Indonesia masih sangat minim dengan infrastruktur seperti pembangunan dan rehabilitasi bendungan, irigasi, jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan jalur kereta api di seluruh Indonesia. Namun capaian pembangunan infrastruktur program Nawacita Presiden Ir. H. Joko Widodo sejak 2014 hingga 2024 sungguh luar biasa, karena sebanyak 190 Proyek Strategis Nasional (PSN) telah rampung sampai Desember 2023. Angka tersebut dihitung sejak tahun 2015 dengan total nilai proyek mencapai Rp 1.515,4 triliun,” pungkas Ruri. 

Ada 30 proyek dan 9 program dengan nilai Rp 788,5 triliun yang telah beroperasi sebagian dan 50 proyek dalam konstruksi senilai Rp 828 triliun. Kemudian ada sejumlah infrastruktur yang masih dalam tahap konstruksi dengan nilai Rp 1.500 triliun dan semua memberikan dampak multiplier effect dalam hal tenaga kerja dan juga pertumbuhan ekonomi di daerah.

Capaian PSN Indonesia sampai 2024 sangat besar, mengingat Program Strategis Nasional (PSN) di bidang pembangunan infrastruktur harus didorong agar mampu mendongkrak perekonomian.

Berdasarkan kajian internasional, rata-rata skor infrastruktur untuk menjadi negara maju adalah 70 persen. Saat ini, Indonesia berada di kisaran angka 45 persen. “Kita terus ingin mendorong agar infrastruktur bisa meningkat, sehingga pada tahun 2045 capaian tujuan Indonesia Emas, infrastruktur kita menjadi 70 persen,” ujarnya.

Capaian program landrefroom juga berdampak sangat signifikan dan dampaknya sangat dirasakan masyarakat di seluruh Indonesia, pembuatan sertifikat gratis, penegakan hukum dalam memberantas mafia tanah perlu dukungan yang kuat dan komitmen Kapolri dan Kapolda di seluruh Indonesia.

“Delapan Misi Astacita itu merupakan bagian dari dokumen Visi, Misi, dan Program Prabowo dan Gibran. Berangkat dari cita-cita Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan menuju Indonesia Emas 2045, yang harus diwujudkan di tengah ketidakpastian ekonomi global, geopolitik, dan krisis perubahan iklim. 

8 Program Kerja “ASTACITA” Prabowo-Gibran

  1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia
  2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru;
  3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur
  4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi,pendidikan,kesehatan,prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas
  5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan
  6. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba
  7. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya,
  8. Peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil makmur

Semoga dengan program NAWACITA berlanjut menjadi Program ASTACITA dapat mencapai tujuan INDONESIA EMAS 2045. Alhideman 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *