TBOnline [SUKABUMI] — “Kami berduka dan prihatin atas kejadian (banjir yang melanda wilayah Cicurug) ini. Semoga keluarga korban diberikan kesabaran dan ketabahan. Mari kita bantu pemulihan kerusakannya. Kita juga harus antisipasi dengan upaya pencegahan agar tidak terulang lagi”.
Demikian bunyi pesan duka dan simpati mendalam yang diterima redaksi TBO, dari Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono, pagi hari pukul 06.56 WIB, hari ini Selasa (22/09/2020).
Adjo mengungkapkan musibah banjir —akibat curah hujan tinggi dan luapan sungai— yang melanda wilayah Kecamatan Cicurug, beserta segala kerugian yang ditimbulkannya merupakan duka bersama, sehingga penanganannya pun perlu dilakukan secara masif.
“Mari warga Kabupaten Sukabumi bersatu, meringankan beban saudara kita yang tertimpa musibah,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Cicurug dan sekitarnya pada pukul 17.00 Wib sore pada Senin (21/9) kemarin, menyebabkan terjadinya banjir bandang akibat luapan air Sungai Citarik-Cipeuncit.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana pada BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu memaparkan, banjir bandang Cicurug tersebut terjadi pada pukul 17.00 WIB.
Kawasan yang terdampak, kata Budi, adalah Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Kelurahan Cicurug (Kampung Belakan Aspol), Desa Mekarsari (Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio), serta Desa Bangbayang (Perum Setia Budi).
Ditambahkannya, terdapat 12 unit rumah terbawa hanyut, 85 unit rumah terendam, serta sejumlah kendaraan terbawa hanyut.
“Tak ada korban jiwa dari kejadian ini. Pusdalops BPBD Provinsi Jawa Barat memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi. P2BK Kecamatan Cicurug dan BPBD Kabupaten Sukabumi melakukan assesmen ke lokasi kejadian, melakukan evakuasi korban terdampak banjir bandang bersama unsur terlibat dan komunitas relawan,” katanya.
Hingga saat ini sejumlah anggota BPBD, TNI/Polri tengah melakukan penanganan di beberapa titik. M. Rizwan (Joy)
