TB : Assalammualaikum
Adza : Waalaikumsalam
TB : Bagaimana perasaan mengawali pagi ini kang?
Adza : Lempang saja, selancar Jalan Raya Cicurug. Seterang listrik desa dari bagi hasil cukai udud 2017
TB : (sembari mengacungkan jempol) Anda sempat bercerita anggaran siluman di Kabupaten Sukabumi mencapai Rp 41 miliar lebih. Bagaimana anda mendapat angka fantastik ini?
Adza : Loh, saya kan terlibat pembahasan didalamnya. Bila terdapat mata anggaran yang tidak dibahas namun muncul dipermukaan, apa ini tidak siluman namanya. Lalu, saya kalkulasikan kurang lebih Rp 41.362.636.018 untuk TA 2017 saja itu. Dan baru yang siluman.
TB : Apa kata lain dari siluman ini kang?
Adza : Lelembut mungkin, ADA tapi seolah tak nyata
TB : Terdapat dimana saja dana siluman ini kang?
Adza : “Tuyul”nya hampir ditiap dinas, bahkan di DPRD yang notabene rumahtangga saya sendiri
TB : Semuanya kang ada tuyulna?
Adza : Ada juga sih satu dua yang bersih
TB : Dinas mana saja kang nu aya tuyul na?
Adza : Ulah didieu ah
TB : Kunaon kang?
Adza : Tak eloklah, negara kitakan negara hukum. Ini domain mereka, saya sewaktu-waktu dipanggil untuk diperdengarkan kesaksiannya siap. Data dan fakta saya oke, kita buka-bukaan saja
TB : Satu dinas saja kang?
Adza : Ente ntar “main mata” ah
TB : Moal atuh kang. Kisi-kisi aja
Adza : Pengadaan tanah
TB : Pan sudah diklarifikasi kang. Itukan ada dalam evaluasi gubernur Jawa Barat
Adza : (menguap) besok saja yah kita teruskan. Saya ada agenda kerja
TB : Agenda naon kang?
Adza : Basa basi dengan para tuyul. hehehe
Catatan : WANI ADZA merupakan akronim dari wawancara imajiner dengan Ade Dasep ZA. Merupakan dialog absurd (hayalan) yang memancing paradigma berfikir pembaca dalam menyerap informasi kekinian, khususnya warga Kabupaten Sukabumi. TB berarti TARGET BUSER & ADZA berarti Ade Dasep Zainal Abidin.
WANI ADZA ditayangkan setiap hari tergantung mood dan kopi. Selamat Menikmati dan Selamat Hari Anti Korupsi (9 Desember 2017).