PENDIRIAN BANK SAMPAH — Setitik Harapan Warga Desa Untuk Direnungkan Bersama

TBOnline [SUKABUMI] — Menurut catatan biro sensus Amerika Serikat [AS] atau United States Cencus Bureau [USCB] saat ini terdapat sekitar 7,61 miliar populasi manusia di muka bumi dan akan mencapai 8 miliar pada tahun 2027.

Dalam menyikapi perkembangan populasi manusia di dunia yang begitu cepat dan pesat dari waktu ke waktu, dengan berbagai kompleksitas yang ditimbulkannya, baik sisi positif dan negatif terhadap lingkungan dan alam. Maka adalah tugas kita bagaimana mensiasati pertumbuhan ini dengan menjaga agar bumi tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk kita tinggali.

Bacaan Lainnya

Berbagai pandangan terhadap alam dan lingkungan inilah yang membentuk sebagian warga di Dusun Palasari, Kecamatan Kalapanunggal-Kabupaten Sukabumi, untuk mendirikan sebuah Bank Sampah Warga.

Karena permasalahan sampah nyatanya bukan saja terjadi di wilayah perkotaan, kondisi serupa juga dirasakan warga desa. “Maka perlu dibentuk sebuah manajemen terkait sampah lingkungan, agar tercipta lingkungan yang bersih dari sampah, mengingat populasi manusia di abad modern yang tidak terbendung dan menghasilkan sampah yang sangat banyak dan membawa pengaruh negatif bagi alam dan lingkungan,” tutur Arif, perwakilan Kades Palasarigirang, Sabtu sore [11/07] saat diskusi tentang pendirian Bank Sampah Warga di Masjid Jamie Al-Barkah.

Adalah Oni, pemuda warga Desa Palasarigirang yang memiliki gagasan pengelolaan sampah dapur di wilayah kedusunannya. “Kalau saja ada kesadaran bersama tentang harapan lingkungan yang bersih dari sampah. Sampah juga bisa memberikan nilai ekonomis serta dampak positif bila kita mau mengelolanya dengan serius dan sungguh-sungguh,” ujar Oni. Ditambahkannya, bahwa sampah dapur terdapat dua kategori yaitu; Sampah Organik dan Sampah Non Organik. “Kedua jenis sampah ini bisa didaur ulang [recycle], serta mampu memenuhi segala kebutuhan kita kembali,” papar Oni.

Masih kata Oni, ketika Bank Sampah Warga ini sudah berjalan maka kami akan selalu memberikan monitoring dan evaluasi [monev], agar pelaksanaannya sesuai dengan harapan kita bersama. “Agar pelaporannya kepada warga dapat kami sampaikan secara transparan, kredibel dan akuntabel,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, Nanda, salah seorang warga dusun menyampaikan apresiasi luar biasa dengan adanya program ini. “Menurut kami selain dari perhatian pemerintah, sekarang jalankan saja dulu. Nanti segala sesuatu kekurangan nya kita lihat bersama sambil jalan,” katanya. Dedi Cobra

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *