Kades Oji Fahruroji Bersama Warga Siaga Bencana

TB-Online, Pandeglang

Kepala Desa Ramea, Oji Fahruroji dan warganya sangat antusias sekali dengan adanya himbauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dan BPBD Kabupaten Pandeglang untuk selalu siaga menghadapi bencana alam. Menurut Kades Oji Fahruroji, himbauan dari BPBD ini karena wilayah desanya masuk dalam peta rawan bencana alam di Kabupaten Pandeglang. “Karena letak desa kami diwilayah pegunungan,” ungkap kades belum lama ini. Lebih jauh, untuk mengantisipasi bencana alam di Desa Ramea ini dibentuk tim berjumlah 25 sampai 30 orang yang diketuai kades.

Sebelumnya, dikutip dari poskotanews Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan dan meminta Pemerintah Kabupaten Pandeglang memetakan daerah yang dinilai rawan diterpa bencana alam. Hal ini untuk memudahkan langkah apa yang harus ditempuh untuk mengantisipasi maupun melakukan penanggulangan bencana. “Kita harus mulai memetakan dan melakukan navigasi wilayah rawan bencana dan jenis bencana, seperti tsunami, banjir, longsor, kekeringan, itu yang harus dimulai,” ungkap Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Lilik Kurniawan dalam upacara Hari Kesiapsiagaan Mitigasi Penanggulangan Bencana Tsunami, di Alun-alun Pandeglang, Selasa (22/5/2018).

Lilik menyebutkan, mitigasi terdekat yang harus dilakukan, adalah menghadapi momentum kemarau. Karena diperkirakan, Agustus hingga September mendatang, Indonesia akan mengalami puncak kemarau. “Yang kami khawatirkan, mengenai kemarau. Jadi di bulan Agustus September itu puncaknya kemarau, dan kami harapkan pada waktu itu kita sudah harus siap. Apa yang perlu dilakukan,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Pandeglang, Irna Narulita menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Pandeglang dalam menangani bencana, yaitu dengan membuat layanan Pandeglang Siaga 112 yang berfungsi untuk pengaduan bencana yang bisa direspon dengan cepat. Dalam upaya pengurangan resiko bencana, seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat harus tanggap terhadap ancaman bencana baik pra maupun paska bencana. “Semua elemen masyarakat harus merapatkan barisan meningkatkan koordinasi terpadu dan kesinambungan serta berperan secara aktif,” tutup Irna. Sangsang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *