Ideologi Pancasila, Membentuk Karakter Siswa Mulia

Sutirah, Kepala SDN Mekarjaya 15

TB- Online, DEPOK

Sejarah Lahirnya Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober, memberikan pemahaman kepada siswa tentang negaranya, karena ideologi pancasila mampu untuk membendung dan menumpas gerakan ideologi komunis yang menginginkan negara indonesia menjadi negara berideologi komunis. “Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang berlandaskan ideologi pancasila, diberikan pemahaman dan pengertiannya oleh guru kepada siswa, selain itu pendidikan agama dengan tujuan agar siswa yang sekolah disini memiliki karakter berbudi pekerti yang mulia,” ungkap Sutirah, kepala sekolah SDN Mekarjaya 15 kemarin, diruang kerjanya.

Lahirnya Kesaktian Pancasila, dikarenakan peristiwa terbunuhnya 7 Jenderal oleh G 30 S PKI pada tanggal 30 September 1965, namun usaha PKI dapat dihancurkan oleh kekuatan TNI dan ideologi komunis tidak bisa menggantikan ideologi Pancasila, sehingga lahir Hari Kesaktian Pancasila, tutur wanita enerjik dan murah senyum ini.

Dengan demikian Pancasila adalah sakti, tapi kita tidak mensakralkan pancasila karena berhubungan dengan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat, jadi landasan ideologi pancasila berjalan beriringan dengan dasar hukun agama yang dianut di negeri ini. “Setiap warga negara indonesia harus punya Tuhan, karena ideologi komunis tidak mengakui adanya Tuhan dan bertentangan dengan Pancasila, maka faham komunis tidak boleh tumbuh dan berkembang dan dilarang di Indonesia,” ucapnya.

Usaha kami terus gencar menenamkan ideologi pancasila kepada para siswa, karena mereka penerus bangsa, dan disarankan mereka menonton film pengkhianatan G 30 S PKI, dimana kekejaman PKI tergambar jelas. Selanjutnya Sutirah mengatakan, faham apapun yang bertentangan dengan pancasila tidak boleh dan terlarang. “Pancasila sakti seperti Tuhan, itu tidak benar, maka kita luruskan dengan diberikan pemahaman dan pengertian kepada anak-anak,” ujar Sutirah.

Pemahaman diberikan dari waktu ke waktu, rasa cinta tanah air,  apapun bilamana bangsa ini diserang dari pihak luar kita akan berjuang hingga titik darah penghabisan.

 Tausiah

Sementara itu ditempat terpisah, kepala sekolah SDN Bakti Jaya 3, Supardi mengatakan dalam memberikan pemahaman dan wawasan idologi Pancasila salah satunya dengan melaksanakan kegiatan rutin upacara bendera dengan membacakan teks Pancasila. “Setiap hari Jumat melaksanakan Tausiah sebagai perwujudan dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa,” tuturnya.

Supardi, Kepala SDN Bakti Jaya 3

Dalam pengertiannya itu, pemahaman agama Islam kepada anak-anak akan menumbuh kembangkan kepercayaan diri sejak dini kalau Tuhan itu Esa, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Supardi juga menyatakan bahwa Ideologi Pancasila harus benar-benar ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. “Setiap sila memiliki arti dan nilai tersendiri, kelima sila adalah bentuk wujud dari karakter bangsa kita yang hidup berdampingan antar umat beragama, suku bangsa sehingga tercipta kondisi rukun, nyaman dan tenteram,” paparnya.

Perangkat sekolah dan komponennya yang heterogen, menjaga rasa persatuan dan kesatuan, menghargai dalam perbedaan keyakinan dan toleransi beragama, menghargai setiap suku bangsa dan melaksanakan musyawarah menuju mufakat serta menjunjung keadilan. “Keseluruhan elemen tersebut diajarkan sejak dini, usaha ini dapat mencegah dan menangkal ekses faham komunis, dan ideologi Pancasila mampu menumpas unsur komunis hingga ke akarnya,” tutur Supardi. Freddy

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *