Festival Budaya Mandi Safar di Pantai Wamsoba

Warga Buru Selatan berkumpul dalam acara Mandi Safar di seputar Pantai Wamsoba (Teks&Foto; Abas Buton)

TB –Online (BURU SELATAN) – Bagi seluruh warga Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku, perayaan tahunan Mandi Safar tidak hanya identik dengan pesta rakyat, lebih dari itu Mandi Safar bahkan sudah menjadi tradisi turun temurun yang dilaksanakan sejak dulu, karena merupakan budaya yang diwarisi ulama dan sufi.

Di Buru Selatan ritual ini pada hakekatnya adalah sebuah doa agar warga terbebas dari berbagai bencana dan malapetaka. Sakralnya acara ini hingga pemerintah setempat

Suka cita warga dalam acara Mandi Safar 2018 (Teks&Foto; Abas Buton)

menggelar Festival Budaya Mandi Safar setiap tahunnya.

Nama Safar sendiri merujuk pada bulan kedua penanggalan islam atau tahun hijriyah.

Pantauan TBO, acara Mandi Safar di Kabupaten Buru Selatan dilakukan warga dengan mempersiapkan seluruh logistik dan berbagai makanan. Tahun 2018 ini dipusatkan di Desa Wali dengan Pantai Wamsoba nya yang indah.

Opan, warga  Desa Wali mengatakan dalam Festival Budaya Mandi Safar ini warga yang datang tidak hanya berasal dari desanya saja. “Bahkan dari pesisir desa tetangga atau kabupaten terdekat juga hadir,” katanya.

Anak-anak mengikuti acara Mandi Safar (Teks&Foto; Abas Buton)

Opan berharap pesta rakyat yang diselenggarakan setiap tahunnya ini dapat menarik minat berwisata masyarakat sekitar dengan melakukan berbagai peningkatan kegiatan. Termasuk promosi destinasi wisata yang diharapkan dapat menjadi pemicu minat masyarakat lainnya untuk datang. Abas Buton (Kabiro BuSel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *