Diduga Bocor Duluan, Petugas Tak Temukan Aktivitas di Teluk Kelabat Dalam

TBOnline, BANGKA ¤ Penertiban tambang timah ilegal di perairan Teluk Kelabat Dalam kembali digelar tim gabungan Polres Bangka bersama Ditpolairud Polda Babel. Menggunakan 6 unit speed lidah dan 1 unit kapal patroli, ratusan personil gabungan menyusuri Pulau Mengkubung, Dante hingga Tanjung Sunur, Kecamatan Riausilip, yang masuk dalam perairan Teluk Kelabat Dalam, Senin (6/6/2022).

Kapolres Bangka AKBP Indra Kurniawan, mengatakan penertiban ini dilakukan karena adanya aktivitas penambangan timah secara ilegal yang dilakukan oknum masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Upaya yang dilaksanakan adalah kegiatan penertiban terhadap penambangan timah ilegal oleh oknum masyarakat yang sudah semakin mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat,” kata AKBP Indra.

Kabag Ops AKP Capt Yordansyah, menambahkan penertiban berdasarkan laporan masyarakat yang kerap mengeluh terkait kegiatan penambangan di perairan ini.

“Penertiban ini berdasarkan adanya laporan masyarakat terkait penambangan di Teluk Kelabat Dalam, Sunur dan sekitarnya. Sebanyak 92 personil gabungan diterjunkan dalam kegiatan ini, terdiri dari 47 personil Polres Bangka dan 45 anggota dari Ditpolair Polda Babel, sehingga total 92 personil. Sebelumnya kepolisian sudah melakukan himbauan dan larangan untuk beraktivitas, namun karena masih ada pengaduan masyarakat jadi kita lakukan penertiban, sesuai perintah Pak Kapolda,” jelasnya. 

Sayang, dalam penertiban di perairan Teluk Kelabat Dalam ini petugas tidak menemukan aktivitas penambangan ilegal, meski masih terdapat puluhan Ponton Isap Produksi (PIP) yang terparkir. Kuat dugaan informasi penertiban ini sudah bocor duluan.  

“Tadi setelah kami turun, tidak ada kegiatan penambangan, diduga sudah bocor informasinya. Tapi jika ada ditemukan yang bekerja nanti kita lakukan penindakan,” kata Yordan.

Sumber di pos penimbangan menyatakan kegiatan penambangan ini sudah berhenti sejak kemarin. Adapun terkait penertiban petugas, sumber ini mengaku tidak mengetahui informasi ini sebelumnya. 

“Saya cuma ikut kerja disini, kalau aktivitas dari kemarin sudah berhenti, hari ini nggak ada yang kerja,” katanya.Terpisah, Kepala Desa Pangkalniur Gunawan, saat dikonfirmasi mengungkapkan beberapa hari lalu sebanyak ratusan ponton isap produksi (PIP) bekerja mencari timah di seputar perairan Tanjung Sunur.

“Kalau kemarin sekitar tanggal 2, ratusan ponton (masih) kerja. Itulah anehnya, masa sekarang tiba-tiba nggak ada yang kerja,” kata Gunawan melalui seluler.

Terkait kompensasi kegiatan tambang ini ke pihak Desa Pangkalniur, Gunawan mengaku pihaknya tidak pernah menerimanya dalam bentuk apapun.  

“Kalau kompensasi, jujur saja nggak ada. Kami dari desa tidak menerima itu, karena apa? Sifatnya ilegal. Nah, kalau kompensasi ke warga silahkan saja cek ke warga, kalau ke desa atau pun jadi PADes, itu nggak ada,” tukas Gunawan. Mulya Andy

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *